Profile METALLICA

Posted by Berita Sensasional dan Menarik Rabu, Februari 25, 2009 0 komentar
Metallica Profile and History:

Terbentuk di LA,California (emangnya LA tuh sedaerah ama California??ga tau nih dari sumbernya dah gitu tulisanya) pada tahun 1981 oleh Lars Ulrich (drum) bareng James Hetfield (Gitar). Nama "Metallica" dicetuskan oleh Ulrich pas ngebantuin temenya nyari nama buat Majalah yang isinya mempromosikan Trash Metal dan NWOBHM (New Wave Of British Heavy Metal). Teman dari Ulrich itu ngomong:"Metallica" (ga tau deh siapa nama temenya itu...) kata "Metallica" terus terbayang dan terngiang di kepala Ulrich, setelah berunding dengan Hetfield diputuskan memakai nama itu sebagai nama band mereka.

Untuk melengkapi para personel guna lagu demo pertamanya, Metallica merekrut Llyod Grant yang nggak lama keemudian diganti lagi oleh Dave Mustaine (Megadeth), Jef Warner (gitar) disusul Ron McGovney (bas)Dengan Formasi ini Metallica meluncurkan lagu demo pertamanya "No Life Till Leather". Gak jodoh, Mustaine pergi dan mendirikan band sendiri (Megadeth), masuk Kirk Hammet,Kirk Hammet sendiri pernah main di Metallica pas konser tahun 1983, Metallica jadi lebih komplit dengan masuknya Cliff Burton ngegantiin bassis lawasnya.

Metallica sempat pindah ke San Fransisco dam sempet manggung sebelum pindah lagi ke New York di 1983 (tahun dimana Kirk Hammet gabung) MEtallica bertemu dengan promotor lokal, Jon dan Marsha Zazula,dan dikontrak Zazula Label,MegaForce Records. Metallica berturut-turut menelurkan album demi album, yang pertama:"Kill EM ALL"(di album ini ada pengaruh dari James Hetfield sangat terasa lewat vokal dan permainan gitarnya), disusul Ride The Lightning. Disini Metallica sudah Mapan sebagai salah satu band Metal terbesar, sejajar bareng Anthrax,Slayer dan tidak ketinggalan Megadeth.

Mengikuti kesuksesan yang mengiringi, Metallica berpindah ke Mayor Label, Elektra Records di 1986 dan mengeluarkan album "Master Of Puppets" , di tahun yang sama CLiff Burton meninggal karena kecelakaan, tepat sebelum tur.Untuk mengisi kekosongan, direkrutlah Jasin Newsted. Bareng bassis baru, Metallica ngluncurin The $5.98 EP: Garage Days Re-Revisited, satu tahun sesudah meninggalnya Cliff,1987.

1990, album "self titled" Metallica (lebih dikenal dengan "the Black Album" album yang masih dialiran ayang sama dengan album2 sebelumnya: Heavy Metal. di The Black Album ini ada lagu yang "bunyi" yang mungkin pernah kalian dengar walaupun bukan termasuk pencinta Metallica (termasuk saya) "Enter Sandman" ama "Nothing Else Matters" lagu akustik , lumayanlah. Album ini jadi album tersukses Metallica, sampai2 beberapa toko memajang label "Sold Out", dahsyat!.

Setelah sukses besar ama album itu, Metallica absen sampai 1995, "Reborn" Metallica ini ditandai dengan "Load" di 1996 disusul "Reload" di 1997, dua album itu sudah bernuansa alternatif rock

Yap, 1998 doble CD "Garage Inc" keluar dipasaran berisi sebelas lagu terbaru Metallica, yang sangat beraliran Danzig ato Sabbath. Cd keduanya berisi kumpulan lagu Metallica sejak 1984, Cd kedua ini sekarang jadi album langka yang diburu kolektor (katanya sih...)

Pada 21 ama 22 April 1999 Metallica menggandeng San Fransisco SYmphony Orchestra, Micharl camen ngrekam konser live, berjudul "S&M".

Ngomongin Metallica tentunya ga bisa lepas dari "Napster Controversy" Napster sendiri merupakan situs Internet file sharing gratis...yang (mungkin) secara ilegal memuat lagu2 Metallica.Saking geramnya Ulrich sampe ngomong"sickening to know that our art is being traded like a commodity rather than the art that it is." Kejadian ini membuat Lars Ulrich jadi semacam "Public Enemy" bagi sebagian kalangan (pencinta napster tentunya).

Dalam proses menuju album terbaru di 2001, Metallica dikejutkan dengan keluarnya Jason Newsted, ada beberapa sumber yang ngomong kalau Jason pergi karena pengin serius di Side-projectnya. Posisi ini digantikan ama Rob Trujjilo, mantan bassis Suicidal Tendencies,juga pernah main bareng om Ozzy.Sebagai tambahan, "pengkhianat" JAson Newsted main buat band om Ozzy di Ozzfest 2003, band-nya yang baru, Voivoid juga tampil disini.

2003, Metallica ngluncurin album St.Anger (di album ini mereka banya menerima kritik pedas). Sampai saat ini, MEtallica sukses nggondol 6 piala Grammy.

Metallica 2008: ‘DEATH MAGNETIC’, Mengusung Tema Kematian

Lega juga akhirnya setelah Metallica mengambil keputusan bijaksana untuk meluncurkan album baru yang bisa jadi pengobat kekecewaan setelah mendengar album ST. ANGER mereka di tahun 2003 lalu. Album yang bisa dimasukkan kategori ‘parah’ itu memang sempat membuat fans bertanya-tanya apa yang terjadi dengan icon musik metal ini.

Meski album ini tak bisa disejajarkan dengan MASTER OF PUPPETS, RIDE THE LIGHTNING, atau …AND JUSTICE FOR ALL, namun setidaknya Metallica mencoba kembali ke akar musik mereka yang membawa Metallica ke puncak kejayaan di era 80-an lalu. Dan album ini memang terdengar seperti album-album awal supergroup ini.

Mulai dari corak musik, riff gitar hingga gebukan drum memang mengingatkan pada masa-masa itu. Anehnya justru ini terjadi setelah Metallica tak lagi ‘bersama’ Bob Rock yang selalu mengawal grup ini sejak awal. Produser bertangan dingin Rick Rubin tampaknya lebih mampu menggali potensi grup ini setelah menjalani karir selama 25 tahun. Buktinya, album berjudul DEATH MAGNETIC yang dilepas 10 September 2008 ini terdengar lebih kasar, liar, dan berat bila dibanding empat album setelah …AND JUSTICE FOR ALL.
Sepuluh track yang dikemas dalam album ini bertempo cepat dan kasar ala Metallica. Dan bagusnya lagi kita kembali disuguhi raungan gitar Kirk Hammett yang tak pernah mau lepas dari sound effect Wah Wah-nya serta gebukan drum Lars Ulrich yang ganas kadang berganti tempo di tengah-tengah lagu. Ini melegakan setelah kita disuguhi album ST. ANGER yang tak satupun menyuguhkan solo gitar dan suara snare drum Lars yang terdengar seperti tong dipukul. Dari kualitas musikalitas, album ini membuktikan bahwa empat orang rocker gaek ini masih sanggup bermain musik bertempo tinggi.
Yang jadi sedikit masalah mungkin adalah mulai terasanya ‘kejenuhan’ dalam komposisi-komposisi Metallica. Hampir semua track dalam album ini mengingatkan pada lagu-lagu mereka di tahun 80-an seolah mereka mulai terjebak dalam pola yang berulang-ulang. Misalnya saja track That Was Just Your Life dan Cyanide yang kental berbau Blackened dari album …AND JUSTICE FOR ALL atau lagu The Day That Never Comes yang bernuansa Fade to Black dengan sentuhan One.
Dari sisi tema, lirik lagu dalam album ini kebanyakan bicara soal kematian. Ini sebenarnya sah-sah saja. Namun yang jadi persoalan adalah lirik yang mulai terasa ‘tak berisi’ lagi. Malah bisa dibilang lirik-lirik dalam album ini lebih mirip lirik lagu dalam album ST. ANGER.
Nilai lebih album bergambar peti mati mati ini sebenarnya adalah usaha kembalinya Metallica ke akar bermusik mereka sekaligus pembuktian bahwa mereka masih mampu bermain musik bertempo tinggi. Melihat garangnya musik di album ini, saya sempat berpikir apakah Metallica masih sanggup membawakan lagu-lagu ini secara live, terutama Lars Ulrich yang terdengar bermain habis-habisan. Kita tunggu saja promo tour-nya.

0 komentar:

Posting Komentar

Pilih

Daffa Azkala Tsaqieb ( Azka )