Pasdaran, Hizbullah, Hamas; sebuah pandangan mantan mata-mata CIA
Robert Baer, mantan mata-mata CIA berkata bahwa Amerika akan memveto terhadap penyerangan Iran, hal ini bertentangan dengan pendapat para analis yang mempercayai perang Israel terhadap Libanon dan Gaza akan berakhir dengan penyerangan terhadap Iran.
Pada sesi wawancaranya dengan Inter Press Service News Agency, Baer membahas mengenai reaksi yang akan terjadi terhadap Timur Tengah jika Israel menyerang Iran. Dia berkata “akan ada reaksi dari Iran di teluk. Iran tidak akan membalas seperti Hamas dan memberikan respon yang bersifat lokal. Iran akan merespon serangan tersebut secara internasonal. karena ia tak punya pilihan lagi. hal ini adalah kekuatan untuk menangkis terhadap serangan ke Iran. Dalam membahas Iran, sangatlah penting untuk mengerti terlebih dahulu akan banyak pelajaran”
Anda Tidak Bisa Menang Dalam Perang “mengikis kekuatan lawan sedikit-demi sedikit”, Dengan Iran
“Jika anda melihat website IRGC [Iranian Revolutionary Guard Corps], anda akan melihat pengetahuan yang mereka pelajari dari perang Iran-Iraq. Perang ini merupakan perang yang mengikis kekuatan lawan sedikit-demi sedikit; mereka bisa berthan selamanya. Anda tidak akan menang melawannya, terutama Amerika Serikat. Sehingga mereka mengembangkan kemampuan peperangan asimetris sekunder, ber-gerilya, yang terbukti sangat efektif,” Baer menambahkan.
Pasdaran Mungkin Merupakan Pasukan Gerilya Yang Paling Cakap
Mantan mata-mata CIA ini kemudian menjelaskan menurut pengalamannya, Pasdaran (Garda Revolusi) memiliki “pemikir terbaik di Iran” dan mereka “berada pada level operasional, mungkin termasuk intel/kekuatan gerilya/pemikir politik yang paling cakap di Timur Tengah, termasuk Israel dan Yordania. Dan mereka tahu apa yang mereka lakukan. Dan mereka tidak termasuk kedalam definisi politik manapun yang ada di Iran.”
Ada Keseimbangan Kekuatan Antara Iran & Amerika Di Timur Tengah
Baer juga menyebutkan sebuah serangan yang terbatas, terhadap fasilitas nuklir Iran oleh Israel, “bahkan Bush mengerti akan hal ini.” dia menambahkan.
“New York Times sangat benar ketika mengatakan bahwa Bush akan memveto serangan Israel, pada dasarnya karena terdapat keseimbangan kekuatan di Timur Tengah antara Amerika dan Iran. Maksud saya bukan dalam hal pesawat, tank, atau kapal selam, tetapi dalam kekuatan mengendalikan kekerasan, terdapan keseimbangan. Tidak ada pertanyaan lagi mengenai keseimbangan ini. Kami dapat membom Teheran, tetapi apa yang kami dapat? tidak ada. Sama seperti membom kompleks PBB di Gaza oleh Israel. Apa yang ISrael dapat? Tidak ada. Ya mereka bisa menghancurkannya, tetapi apa yang mereka dapat dari penghancuran tersebut? Hamas tetap ada.”
Lebih lanjut Baer berkata tentang Iran, jika seandainya terjadi serangan terhadapnya, Iran akan tetap mampu melancarkan kekuatannya dan melancarkan tujuannya. “Dan kekuatan Iran sangatlah bersifat ekonomi, harga minyak tidak akan membuat perubahan apapun, karena pada dasarnya ide mempersenjatai Hizbullah dan mendukung Hamas di Dmaskus tidaklah mengenai uang. Maksud sayaharga minyak dapat jatuh hingga 10 dolar, dan tetap saja itu dapat menjadi pertahanan yang terjangkau bagi iran.”
Amerika Tidak Dapat Berbuat Apapun Di Timur Tengah Tanpa Persetujuan Tel Aviv
Keinginan Presiden Amerika Barak Obama untuk berbicara kepada pihak Iran dalam rancang-kerja perubahan kebijakan luar negeri Amerika, dan pengutusan Dennis Ros sebagai penasihat kunci pada kebijakan yang bersangkutan dengan Iran, Baer menggarisbawahi bahwa hal yang paling penting “adalah pihak Israel nyaman dengan-nya (Ross).”
“Jika terjadi sebuah dialog dengan Iran, mereka (Israel) tahu Ross tidak akan berkhianat…jika terjadi dialog, pihak Israel tahu mereka tidak akan terkejut. Jika Obama membawa seseorang yang baru, seorang profesor dari Harvard yang pihak Israel tidak mengenalnya, mereka akan menghentikannya dengan segera dan akan terjadi gejolak politik yang sangat besar”.
“Obama memerlukan dukungan dari Partai Demokrat untuk membuat hal ini berjalan mulus secara politik, dan hal ini yang menjadikan alasan mengapa ia membawa orang seperti Dennis Ross dan Denny Blair, direktur dari National Intelligence, hanya karena dia memerlukan dukungan politik….Di politik yang terjadi di Amerika, anda tidak akan berbuat apa-apa di Timur Tengah tanpa persetujuan Tel Aviv, setidaknya pada beberapa level. Itu merupakan hal yang tidak mungkin. Maksud saya, Saya tidak bisa berpikir sebuah negara yang sangat terbatasi oleh negara kecil seperti ini (Israel), bahkan sebuah negara yang superpower, pada semua sejarah. Saya bahkan tak mampu untuk memikirkannya.”
New York Times Hampir Merupakan Perpanjangan Tangan Israel
Baer menjelaskan pandangannya dan terfokus pada bagian Amerika, New York. *
“Lihat kota New York. Lihat koran-koran besar. Mereka memiliki agenda Zionis. yah mereka memiliki itu. Saya bukan seorang Yahudi. Saya bukan apapun (Muslim Pribadi:mungkin maksudnya sekuler). Saya tidak peduli terhadap Israel. Dan saya bukan seorang Anti-Semit. Faktanya begitu. Saya menyarankan kepada penerbit saya untuk menulis sebuah buku tentang Israel, lalu katanya (penerbit Baer) lupakan saja. Anda tidak dapat berbicara mengenai realita Israel. Satu-satunya tempat dimana anda dapat membicarakan realita Israel adalah di Israel. Mereka akan mengatakan hal-hal yang tidak pernah anda dengar di Amerika…Sebagai Contoh. Mengapa orang-orang di Gaza tidak senang? Jika anda harus hidup di penjara, apakah anda tidak akan merasa senang? Anda tidak akan mendapatkannya di New York Times. Lihat New York Times; ia merupakan perpanjangan tangan Israel”
Mustahil Menghancurkan Hamas
Mantan mata-mata CIA ini kemudian menekankan bahwa Hamas tidak hancur pada perang Israel di Gaza lalu ia menambahkan bahwa Fatah merupakan partai yang kalah dalam perang. “Tidak, sangatlah tidak mungkin. Hamas merupakan sebuah ide. Hamas bukan hanya sebuah organisasi. Dan hanya jika Israel masuk dan memaksa 1.5 juta orang pergi ke Mesir, mereka mungkin telah menaklukan Gaza. Mereka dapat masuk dan mereka dapat membantai kepemimpinan disana dan memenjarakan 10.000 orang, dan Hamas akan tetap menjadi lebih kuat. Pihak yang akan kalah dalam keadaan ini adalah Fatah.”
Sayyed Nasrallah Telah Memberikan Arti Baru Pada Gerakan Politik Islam
Baer mengekspresikan pandangannya terhadap karakteristik perilaku militer dan politik utama Hamas dan Hizbullah.
“Mereka memberikan arti baru peperangan secara geografi. Fakta bahwa Hizbullah menggali gua atau fakta bahwa mereka menggunakan serat fiber untuk berkomunikasi memperlihatkan kombinasi kecanggihan dan peperangan primitif. Maksud saya, pasukan mana di dunia yang menggunakan serat fiber kecuali Hizbullah? Anda tidak dapat menyadap serat fiber. Tidak ada yang dapat anda lakukan…Anda lihat [Sekjen Hizbullah Sayyed Hassan] Nasrallah, dan dia telah memberikan arti baru pada politik karena dia bekerjasama dengan kaum Nasrani. Bin Laden ingin membunuh kaum Nasrani. Saya akan mengakhiri mengenai pembahasan mengenai itu sampai disini. Nasrallah melihat mereka sebagai sekutu.”
Baer: “Nasrallah Redefined Islamic Politics” (27/01/2009) Al-manar
Sumber : http://www.almanar.com.lb/newssite/NewsDetails.aspx?id=71699&language=en
0 komentar:
Posting Komentar
Pilih